Sabtu, 10 Desember 2011

Cinta tulus tak butuh balasan.

Cinta tulus tak butuh balasan.
(gagal upload)
Perkenalkan namaku Naufal, aku lelaki umur 16 tahun. Berkacamata dan sangat menyukai perempuan. Karena aku bukanlah seorang yang homo..
Hari itu aku terbangun dari mimpiku, sebuah mimpi yang tiada arti dan makna. Bergegaslah aku menuju ke kamar mandi untuk sesegera mungkin ke sekolah. Seusai mandi aku ambil sebuah handphone-ku di atas televisi. Aku kaget ketika hapeku bergetar ada sebuah pesan yang sangat menusuk hatiku. Kekasih hatiku memutuskan hubungan cinta antara aku dan kekasih hati.
Tertusuk hatiku bagaikan taman mawar menyerbu raga dan hatiku. Hancur berkeping-keping seolah-olah aku akan mati beberapa saat lagi. Saat itu juga aku berusaha untuk tetap tegar, tetap berdiri bangkit dan menerima kenyataan yang seolah-olah itu tak pernah terjadi. Akhirnya aku putuskan untuk tetap sekolah meski hati ini sangat teroyak oleh gelombang derita.
Sesampainya di sekolah, aku hanya bersikap seperti biasa. Tak ada yang menarik bagiku disekolah ini. Aku hampir putus asa setelah kehilangan kekasih hati.
“Ahh goblok! Tolol! Gue bener-bener tolol!! Gue gak boleh ngedown cuman gara-gara masalah cinta..”. Pikirku dalam hati
Sepulang sekolah aku hanya bermaksud untuk hibernasi lama, karena aku tahu esok adalah hari libur panjang. Tentu aku tidak tidur selama hari libur itu. Aku harus menyusun kembali kepingan hati yang telah hancur itu.
**
5 bulan berlalu, aku sudah bisa melupakan perasaan sakit hati yang dulu aku rasakan. Waktu memang adalah obat penyembut sakit hati.
Suatu ketika saat aku menuju suatu pesta ulang tahun temanku. Aku melihat sesosok perempuan yang terlihat anggun dengan senyuman yang teramat manis. Aku coba beranikan diri untuk mendekatinya. Tapi aku tak bisa... Aku cukup melihat saja dari kejauhan, menikmati senyumannya. Ketika dia memandangiku, aku coba untuk membuang pandanganku sambil kusibukkan dengan hapeku sendiri.
“Ahh.. Siapa nama cewek itu? Kenapa senyumannya seperti surga?”. Pikirku dalam hati
            Aku terus membayangi ketika aku bisa berpegangan tangan dengannya. Oh Tuhan apakah ini yang dinamakan dengan cinta pada pandangan pertama? Aku tidak ragu apabila aku mencintainya. Aku terus membayanginya hingga suatu ketika datanglah suatu lelaki menghampiri dia.
            “Siapa lelaki itu?” Pikirku dalam hati
Lelaki itu memegang tangan perempuan yang sedari tadi aku mata-matai, apakah dia kekasihnya? Ya Tuhan, aku cukup teramat tertantang ketika mengetahui kalau perempuan itu sudah memiliki kekasih.
            Akhirnya kuputuskan saja untuk meninggalkan tempat itu dan bergegas untuk pulang kerumah. Dalam perjalanan aku tetap saja masih ada perasaan sedikit kesal ketika mengetahui bahwa perempuan itu telah memiliki kekasih hati.
            Sesampainya dirumah aku lakukan kebiasaanku, menulis sebuah diary. Aku bukan ababil yang menuliskan curahan hatinya di dunia maya. Dalam tulisan itu aku serasa melayang menemukan bidadari yang mungkin selama ini aku nanti. Setelah menulis aku putuskan saja untuk menghubungi temanku dan mengajak untuk bertemu di salah satu warung kopi dekat komplek perumahanku.
            “Hey kiky. Ayo ikut gue ke warkop, gue yang traktir. Gue mau banyak cerita nih sama lo..”
Begitulah tulisan smsku kepada kiky. Setelah beberapa saat, hapeku bergetar. Dan benar saja, itu kiky yang membalas smsku.
            “Oke broo..”
            Aku bergegas menuju warkop tersebut. Sesampainya disana aku bertemu kiky. Dia sahabatku, walau beda sekolah kami tetap bersahabat sejak SMP. Dia orang yang pandai bermain musik dan aku sama sekali tidak.
            “Bro.. gue mau cerita sama lo nih.. tapi jangan lo sebar okeh?” Kataku
            “Hahaha masih kaku aja kaya beha baru, tenang aja gue gak bakal ngebocorin kok..”
            “gini nih, tadi pagi gue ke pesta ulang tahun temen SD gue, dan gue ngeliat cewek ajibbbbbbb... senyumannya menawan!!” Kataku sambil berteriak senang.
            “hahaha ajegile lo bro, emang dia secantik apa sih? Namanya siapa?”
            “Kalo gue ceritaain lebih dalem lagi.. gak bakal percaya deh dia secantik apa. Gue belom kenal lah, tadi pas mau kenalan eh ada cowok. Kayaknya itu sih cowoknya, ya gue minggat aja dar itu tempat. Tapi gue sempet foto itu cewek, coba lo liat nih..” Kataku sambil memperlihatkan foto di hapeku..
            “HAH!! GILAA kayaknya gua kenal ini orang deh fal..” Kata kiky
            “Hah sumpah lo? Buru-buru cerita ama guaaa...” Aku terkejut mendengar pernyataannya.
            “Ini sih temen satu sekolah sama gue, tapi ini orang kok gak pake kacamata sih?”
            “hah gila emang dia kacamata ya? Kalo kacamata bagus dong, lebih keliatan cakep daripada enggak kacamata, Eh siapa namanya.. lo belom cerita njir..” kataku penasaran.
            “Namanya Ayu.. Panjangannya Ayuuu mandi yuu..”
            “Ah kampret bercanda mulu, gak penting nama panjangnya, yang penting nama panggilannya, masa iya gue mau manggil dia pake nama panjang..”
            “hahaha yaudah sih bro gue bercanda doang meen. Lo suka ye sama ayu? Dia kan udah punya cowok..”
            “Halah.. selama janur kuning belom melengkung, berarti itu janur belom di cabut dari pohonnya..”
            “ngomong apa sih lu?”
            “hahahaha..” Aku tertawa sambil menepuk bahu kiky sekencang-kencangnya..”
            “Anjrit sakit meen, yaudahlah. Lo gak ngerokok bos?”
            “enggak dah, gue tetep tampan tanpa rokok bro. Tampan gak harus pake rokok broo..”
            “Halah gaya.. yaudahlah mau ngomong apa lagi lau?”
            “lo punya nomer kontek dia gak? Apa kek bbm atau nomer hape juga gakpapa..”
            “Adanih.. invite aja .. 94P4K3BB..”
            “sipsip.. thank you ye boss!! Udah belom.. nih ceban lo bayar sendiri ya.. gue caw duluan..”
            “sipsip. Thanks ye udah bayarin gue..”
            “woles bro..”
            Lalu aku bergegas pergi ke konter hape untuk beli pulsa, jujur hape jarang aku isi pulsa ketika aku berpredikat jomblo. Memang benar jomblo adalah predikat hina yang berkonotasi tidak laku.
            Setelah membeli pulsa aku aktifkan paket bbmku. Lalu dengan sesegera mungkin aku invite pin BB Ayu yang diberitahu oleh kiky.
            Pending merajalela dikala malam itu ( Pukul 19.52 WIB ). Oke aku cukup bersabar olehnya. Akhirnya aku urungkan niatku untuk tetap menanti accept contact dari ayu. Aku putuskan saja untuk tidur.
            “Semoga esok si ayu accept bbm gue kek..”

**
            Keesokan harinya, benar saja. Ayu sudah accept bbmku. Terima kasih Tuhan..
Aku coba untuk menyapa dirinya, karena aku tahu menyapa pertama butuh sebuah keberanian yang besar. Aku mencoba tapi aku takut dibilang sok kenal sok dekat. Itu akan membuatku makin sulit ketika dia menjustifikasi aku seperti itu.
Lalu pada akhirnya aku coba untuk berdiam diri untuk beberapa saat dan bergegas mandi untuk pergi dengan kiky ke tempat bulu tangkis. Jujur ini adalah olahraga yang paling ku gemari selain bersepeda.
Lalu ketika selesai mandi, tibatiba led bbm ku menyala merah. Setelah aku check aku sangat terkejut, ternyata ayu menyapaku.
“h4yYy.. Ini Ci4aPa EaaA?”
(Gak gak, gue bercanda para pemirsa followers Teletubbles)
“Hai.. Ini siapa ya?”
“Hah, sorry-sorry gue ngeinvite lo asal invite aja, abis waktu itu ada yang promote PIN lo..”
“wah siapa ya yang udah ngepromote PIN guee? Tanpa izin pula-,-“
“hahaha tau tuh, mungkin ababil jaman sekarang. Saling promote biar kontak bbmnya banyak..”
“jadi lo nuduh gue ababil nih? Jahatttt...”
“Hahahaha gue gak ngomong gitu yaa..”
“EH enggak!! Enak aja, gue gak seababil yang lo kira kalii.. oh iya nama lo siapa?”
“Hahahaha pisspiss.. Nama? Apa kurang jelas nama yang ada di DN gue?”
“Nama panggilan lo kamprettt!! Ngeselin ini orang-,-“
“Lo bisa panggil gue naufal, jangan panggil nau.. takut ada yang bilang oh yess..”
“apa sih..”
“Haha..”
Begitulah percakapan singkat antara aku dan Ayu di bbm. Memang sangat miris, kenapa aku harus mengirimi pesan terakhir kata ‘haha’ ?. Justru makin akan membuat seorang perempuan bingung harus membalas apa sehingga dia memilih untuk tidak membalas saja. Dan aku sendiripun bingung, akhirnya aku kuatkan untuk coba mengakhiri percakapan itu. Karena aku takut dibilang SKSD.
Ada sedikit perasaan kecewa ketika Ayu tidak membalas bbmku, hmm yasudahlah. Tak usah dipikirkan dan jangan di ambil pusing. Stay calm B’)
“Terima kasih Tuhan..” Kataku dalam hati, senang bisa dekat dengan Ayu di awal percakapan. Semoga aku bisa akrab dengannya.
Hari-hariku ku penuhi dengan melihat DP bbm dia. Mungkin pepatah hidupku saat ini, tiada hari tanpa melihat senyumanmu. Senyumannya seperti tatto, sulit dihilangkan.
Suatu ketika setelah berjalan 1 bulan aku mengenal Ayu, saat aku melihat DP bbm dia, DP,DN dan status dia di ganti menjadi busy. Aku mengetahui bahwa Ayu sedang badmood. Akhirnya aku coba beranikan untuk mencoba membuka topik pembicaraan melalui bbm itu.
“Ayu...”
“hah iya kenapa fal?”
“hah enggak gak apa-apa. Lo kenapa kok DP,DN lo gitu?”
“hah enggak apa-apa kok, gue cuman agak badmood aja fal..”
“oohh yayaya, gue gak mau ikut campur urusan badmood lo, takut mengganggu suasana hati lo.. oh iya ketemuan yok sama gue.. gue pengen kenal lebih deket sama lo yu..”
“Wah fal, lo kenapa? Kok gitu?”
“apanya yang kenapa? Gue serius pengen ketemu sama lo. Ngobrol-ngobrol aja, mau kan?”
“Hahaha gimana ya.. yaudah deh, kapan tapi?”
“Besok siang gimana? Di kafe duduk kursi..”
“Woukey.. Sip..”
--
“YESSSSSSS..” Pikirku dalam hati bersorak kegirangan telah mendapat sinyal yang bagus dari Ayu..

**
Keesokan harinya, pagi sekali aku bangun karena begitu semangatnya untuk bertemu dengan ayu. Lalu aku coba menanyakan lagi tentang rencana kemarin.
“Eh yu.. ntar jadi kan?”
“Jadi kok..”
“Sip..”
Percakapan singkat, khusus pemirsa yang menggunakan bb. Kalo lagi bbm jangan pernah mengakhiri percakapan dengan kata ‘sip’ ‘haha’ atau sejenisnya. Inilah akibatnya, sudah terlalu monoton untuk tidak dibalas bbm.
Tepat jam 11 siang aku bergegas menuju kafe duduk kursi. Aku tidak perlu pakaian yang rapi, aku berpakaian apa adanya, menggunakan jersey bola kesayanganku. Aku ingin tampil sederhana saja di hadapan ayu. Tak perlu bermewah-mewahan, sekaligus aku ingin tahu apakah Ayu matre atau tidak..
“Ayu.. gue otw ke kafe duduk kursi..”
“Sip, gue siap-siap dulu yaa.. Sorry lama hehe ada urusan soalnya-,-“
Oke sebelum berangkat. Aku coba untuk membesarkan hatiku. Aku harus jaga jarak dengan Ayu. Aku tahu kalau ayu sudah punya cowo, maka dari itu aku harus tampil tidak terlalu agresif dan harus tetap stay cool B’) Prinsipku, Mencintai seseorang yang telah dimiliki orang lain butuh kesabaran yang besar.
Sesampainya disana aku mencari tempat yang tepat dan ramai, aku punya taktik supaya Ayu tidak menilaiku agresif. Jadi jomblo harus pintar, harus ada strategi. Ayu aku hubungi beberapa kali tapi tidak dibalas juga. Hmm aku harus berpikir positif, aku harus berharap tapi jangan terlalu berharap.
Sudah 30 menit lebih aku menunggu Ayu, lelah menanti Ayu, tapi aku coba untuk bersabar diri. Setelah lama menunggu akhirnya aku melihat sesosok perempuan menggunakan skuter matik.
“Mungkin itu Ayu..” Pikirku dalam hati.
Setelah aku melihat perempuan itu diparkiran memarkiran motornya, dan melepas helm. Benar saja, itulah Ayu, tukang ngaret rupanya. Memang wanita itu umumnya kurang bisa menepati waktu. Ah tak apalah, dia datang aku sudah sangat senang duakali.
Ketika dia berjalan menuju kafe duduk kursi ini, aku sangat terpesona. Mengapa dia sangat murah senyum sekali. Sudah begitu dia sangat ramah sekali terhadap orang-orang.
“Eh yu. Gue pake baju putih. Coba lo liat kebelakang deh..” Kataku dalam ketikan bbm
“Hah iyeiye.. tunggu sebentar gue kesana..”
--jengjengjeng
“Halo naufal.. udah lama nunggu?”
“Uuu..Udah lama sih, tapi gak apa-apa kok.. Silahkan duduk”
“Wess keren nih udah kayak rumah sendiri mempersilahkan gue duduk Hahaha..” Kata Ayu sambil tertawa mengolokku.
“Ah elo bisa aja.. lo sekolah dimana sih?” Kataku membuka percakapan dengan sedikit basa-basi.
“Ohh.. gue sekolah di SMA Lindungan Bunda..”
“Hmm..Kelas berapa?”
“XI IPS 5.. kok lo nanya gue kaya mau neror gue gitu sih?--“
“Hahaha sorry-sorry gue kan udah bilang kita disini coba ngobrol-ngobrol santai..”
Hampir 1 jam aku mengobrol dengan Ayu tentang dirinya, apa yang dia sukai dan apa yang dia tidak sukai. Aku makin kenal dengan dirinya. Ada sedikit rasa bangga dan sedikit rasa bersalah juga, karena aku mencintai seseorang yang telah di miliki orang lain.
Setelah lama-lama berbincang basa basi tentang dirinya, aku beranikan diri untuk berbicara lebih serius lagi.
“Ayu.. lo udah berapa lama pacaran sama pacar lo?”
“Kok lo tau gue punya pacar?”
“Haha kan ada di status bbm lo, masa iya gue gak tau..”
“Wah jangan-jangan selama ini lo sering stalk gue yaa? Ayo ngaku..”
“Hmm.. iya sih, tapi kan gak dosa..”
“EH itu sama aja ngintip pribadi orang tau..”
“Ahh udahlah, udah deh jawab pertanyaan gue yang tadi dulu yu..”
“Udah sekitar 1 Tahun 3 Bulanan.. Emang kenapa deh?”
“Ohh udah lama juga yaa..”
Aku mencoba untuk mencari alasan agar bisa pergi dari Ayu saat itu juga, karena informasi yang aku butuhkan sudah aku dapatkan. Aku coba untuk berpura-pura mendapatkan telefon dari salah satu temanku.
“Eh sebentar ya ada telefon..”
“Ohh sipsip..”
Aku bergegas meninggalkan dia sementara menuju tempat yang agak jauh darinya. Aku berbohong padanya, setelah 5 menit aku meninggalkan dia. Aku kembali kehadapannya.
“Eh yu, sorry gue ada keperluan. Masih lama gak kita disini? Kalo enggak gue mau caw duluan boleh gak?”
“Ohh yaudah boleh kok, hati-hati yee..”
“Eh iya. Gue yang traktir lo kok. Gue yang bayar ya minumannya.”
“Ahh udah gak usah..”
“udah yu gue aja yang bayar..”
“Yaudahlah..”
“Yaudah gue sekalian pergi ya, Thanks ye yu udah mau ngobrol bareng gue tadi.” Kataku sambil menjulurkan tangan.
“Sipsip..” Ayu menjabat tanganku.
“Yess gue bisa megang tangannya ayu kan..” Pikirku dalam hati
“Byee..”
“Hati-hati ye fal, jangan ngebut-ngebut..”
“Wah makasih ye yu..”
“UDEH SONO PERGI, KAPAN LO PERGINYAAA WOYY?”
“.....”




**
Tuhan, aku takut sekali berdosa mencintai seseorang yang telah dimiliki. Apakah aku sangat hina ketika aku mencoba merebutnya dari lelaki yang sudah lama menjalin hubungan dengannya? Apakah aku harus menganggu hubungannya? Aku bimbang Ya Tuhan, Apakah aku harus menyerah saja? Aku sangat sangat mencintainya. Tapi aku tahu, aku tak boleh mencintainya terlaluan. Aku harus jaga jarak dengan Ayu. Aku harus bisa jadi orang yang bijak. Tersenyum dalam kemenangan yang sejati adalah prinsipku. Aku harus bisa menjauh dari Ayu perlahan. Biarkan saja Ayu tetap dengan kekasihnya. Aku tak mau menjadi seorang jomblo hina yang menganggu hubungan orang ya Tuhan.
Terima kasih Tuhan, engkau telah memberikanku kesempatan untuk mengetahui apa rasanya surga itu dari sebuah senyuman manis dari seorang perempuan yang teramat aku cintai. Semoga dia tetap berbahagia selalu dengan kekasihnya.
Cinta sejati bukan tentang seberapa besar kamu mencintainya. Tapi seberapa ikhlas kamu merelakannya untuk dirinya dengan orang lain. Cinta sejati tak butuh balasan. Karena cinta sejati akan terus tetap terkembang seiring dengan alunan waktu.
Bersabarlah kawan, Merelakannya bukan berarti kamu mengalah tapi kamu sudah menjadi yang terbaik untuknya. Untuk tetap tidak menganggu dirinya dengan kekasih hatinya.
Aku mencintaimu Ayu, jaga dirimu baik-baik. JJ *muntah
( Secarik tulisan dalam diary )
Sekian & To be continued.


Terima kasih udah mau baca cerita yang belom selesai ini, mungkin lain waktu gue akan buat BAB yang baru. Atau mungkin gue akan buat novel dari kisah ini? Ahh gak mungkin, gue gak akan mampu bikin novel.
Jangan copas tanpa izin J
With Love
Teletubbles ‘Boneka imut sedikit tampan’.





5 komentar:

  1. INI BUKAN PENGALAMAN PRIBADI GUAA YA NYET-NYET!!

    BalasHapus
  2. Sama kayak hidup gue Teb :')

    BalasHapus
  3. Rada gombal, bagaimana bisa mencintai orang dengan amat sangat, kenal aja juga belum benar-benar. Itu bukan cinta, Bro, it mah nafsu, wkwkwkwk...

    BalasHapus

komen yang bener , awas aje ngasal .