Sebenernya ini tugas Bahasa Indonesia gue , tapi gapapalah di posting juga semoga bermanfaat :D
Sigit adalah murid SMA di salah satu sekolah di kota Semarang . Ia termasuk murid yang nakal . Ia berasal dari keluarga yang kurang harmonis karena orang tuanya seringkali bertengkar sehingga ayahnya jarang pulang ke rumah bahkan hampir tidak pernah . Oleh karena itu dia melampiaskan rasa kesal di bathinnya dengan menjadi anak pembolos .
Suatu ketika di pagi hari , Sigit berpamitan kepada ibunya untuk pergi ke sekolah .
“Mama.. aku berangkat sekolah dulu ya ma..” teriak sigit tanpa salim dengan orang tuanya
“iya le.. belajar yang rajin ya le ..” kata ibunya
Padahal sigit sudah berniat sejak semalam untuk membolos hari ini . Ia sengaja melajukan motornya dengan pelan-pelan supaya sengaja terlambat . Tiba di skeolah pukul 07:15 WIB , Sigit tidak diperkenankan masuk oleh Pak Abbas , sang penjaga sekolah yang terbilang sangat tegas
“Pak maaf saya terlambat.” Kata sigit
“Ah alasan saja kamu ! , kamu terlambat lebih dari beberapa kali.” Jawab Pak Abbas
“Tapi pak , saya kesiangan bangun !” Sahut Sigit
“Silahkan kamu belajar di rumah saja , saya tidak mau dengar alasan kamu lagi!” Bentak Pak Abbas sambil menutup pagar dengan keras
Setelah itu sigit bergegas meninggalkan sekolah . Saat di perjalanan dia menjalankan niatnya yang semalam untuk nongkrong di warnet , Dia pergi ke warnet yang letaknya cukup jauh dari sekolahnya supaya tidak ketahuan oleh pihak sekolahnya .
Saat sedang asik bermain game online , tiba tiba ada yang memanggil sigit .
“Woy , sini lo!” Panggil seorang pria yang bertatto di bagian leher
“Ada apa mas?” Jawab Sigit
“ Sini ngumpul dulu sama temen-temen sebentar” Ajak pria itu sambil memberikan botol minuman keras
“Ah engga ah mas , aku ndak mau minum minuman kayak begini.” Tolak Sigit
“halah ! , jangan sok sokan ga mau lo! Udah minum aja , kalo lo minum ini , masalah yang lo hadepin pasti hilang.” Bujuk pria itu terus memaksa sigit
Akhirnya Sigit berhenti sejenak sambil berfikir apabila masalah yang dia hadapi semuanya hilang tentu beban di kepala akan menjadi ringan , lalu akhirnya Sigit mau meminum-minuman itu .
“nah gitu dong... itu baru namanya anak gaul !” . Seru Pria itu
Seiring berjalannya waktu yang semakin larut dan larut sigit meminum-minuman itu sampai lupa waktu , sampai tubuhnya menjadi lemas , kepala menjadi pusing . Lalu pada akhirnya sigit kembali ke rumahnya dengan mengendarai motor dalam keadaan setengah mabuk . Sesampai di rumah lalu ia membuka pintu , lalu ia berjalan sempoyongan menuju kamarnya , namun di ruang tamu ada ibunya yang telah lama menunggu kepulangan Sigit .
“Le...dari mana saja kamu , kok pulang malem-malem ?”
“Tadi aku ada kerja kelompok sama temen-temen aku mah....” Teriak sigit sambil meninggalkan ibunya ke kamar , lalu tertidur dengan sangat pulasnya .
Keesokan harinya wajah sigit terlihat pucat , namun ia tetap bersekolah , akan tetapi di sekolah ia tidak niat belajar sama sekali karena kondisi badannya yang masih dalam keadaan kurang sehat . Saat di kelas ia di tanya oleh wali kelasnya .
“Sigit , mengapa kemarin kamu tidak masuk sekolah?” Tanya Bu Rahma dengan nada yang agak keras
“Kemarin saya terlambat bu..” Jawab Sigit
“Wajah kamu pucat sekali , kamu sedang sakit kah?” Tanya bu Rahma
“Ah tidak bu .. saya hanya kurang enak badan” Jawab Sigit
“Oh yasudah kamu nanti harus minum obat ya” Perintah Bu Rahma
“iya bu..” jawab sigit dengan nada lirih
Beberapa hari kemudian , tiba saatnya Ulangan Kenaikan Kelas , Sigit sama sekali tidak belajar dalam ulangan itu , dia hanya mecontek , mencontek dan mencontek . pada akhirnya dia hanya merasakan kegelisahan dan ketakutan . Dia baru menyadari selama ini dia sudah terjerumus kedalam pergaulan yang salah . Menjadi sering membolos , tidak mengerjakan PR dan berbohong kepada guru dan orang tuanya.
Selang beberapa hari setelah Ulangan kenaikan kelas , tiba saatnya pembagian Rapor Kenaikan Kelas , tapi apadaya sigit tidak naik kelas .
“Maaf ibu , anak ibu yang bernama Sigit Baskoro dengan berat hati kami tidak naikkan” Kata Bu Rahma dengan nada hati-hati
“hah yang benar bu?” Kaget Ibunya Sigit
“Dia sering membolos , jarang masuk , tak pernah mengerjakan PR dan tugas-tugas yang diberikan Guru , kamipun menerima laporan bahwa sigit mabuk-mabukan di warnet”
Ibunya Sigit menangis dengan perasaan yang amat bersalah , bagi dirinya . ia yang paling bersalah , karena dirinya sigit menjadi anak yang kurang di perhatikan kegiatan sehari-harinya . Akhirnya ibunya sigit memutuskan untuk memasukkan sigit ke dalam pesantren .
Setelah Sigit keluar dari pesantren sigit menjadi anak yang alim , patuh terhadap orang tua dan sangat sopan perkataannya . –Sekian